Strategi Subholding Gas Pertamina Jaga Keberlangsungan Bisnis

News

Pengunjung

  • 0
  • 1
  • 1
  • 7,028
  • 4,383

Get Information For Your Projects

Contact us here immediately for clearer information

078769400_1474458784-20160921-Pekerja-Jaringan-Pipa-Gas-PGN-Jakarta--Helmi-Afandi-07

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina akan mengoptimalkan bisnis hulu hingga hilir dan memperkuat sinergi, untuk menjaga keberlangsungan bisnis sebagai agregator gas national.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, kedepan banyak tantantangan yang harus dihadapi PGN sebagai komando Subholding Gas Pertamina, namun juga ada peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

“Banyak isu dan tantangan yang dihadapi saat ini, dan namun dibalik itu terdapat peluang yang cukup besar untuk PGN untuk menjaga kelangsungan hidup menjadi agregator gas nasional ke depan,” kata Arief, di Jakarta (26/7/2023).

Untuk menjawab berbagai tantangan dan menjaga kinerja, perusahaan berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis. Dari sisi upstream atau hulu, beberapa waktu lalu, PGN Saka berhasil menambah volume produksi 2.200 barel per hari (BPH) minyak dengan no water contain. Kemudian ada additional gas yang bisa dimanfaatkan sebesar 20 – 40 MMSCF serta masih memiliki potensi 8.800 – 10.000 barel minyak dari Blok Pangkah.

“Kedepan, bisnis upstream dapat berkontribusi lebih besar untuk PGN dan turut mendukung peningkatan lifting migas untuk negara,” tutur Arief.

Arief melanjutkan Subholding Gas Pertamina pun meningkatkan sinergi Pertamina Grup, sepertu dengan Pertamina Hulu Rokan melalui pembangunan pipa minyak Rokan telah berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan sebesar USD 11,8 juta per bulan.

Pasok ke Kilang

Selain itu Subholding Gas Pertamina juga memasok gas ke kilang-kilang Pertamina sebagai bagian dari keluarga besar holding Migas, seperti Cilacap, Balongan, dan Balikpapan.

“Ini adalah captive kita yang berpotensi menjadi big buyer. Untuk awal volume yang akan disalurkan sekian puluh MMSCFD gas untuk Subholding Kilang,” jelas Arief.

Dalam bidang pengembangan dan pengelolaan infrastruktur pipa gas, terutama di area Sumatera telah terhubung ke Singapura, Batam, hingga West Java. Saat ini sedang dibangun pipa dari Cirebon ke Semarang dimana terdapat potensi kebutuhan di kawasan industri Jawa Tengah. 

“Sei Mangkei ke Dumai juga akan kami sambungkan. Kami juga ada Kalija dan apabila WNTS telah terhubung dengan Sumatera, maka akan menambah pasokan gas apabila kekurangan pasokan dan meningkatkan volume penjualan gas,” jelas Arief.

Pengembangan Bisnis

Dalam hal pengembangan bisnis selain gas pipa atau beyond pipeline, perusahaan mulai membangun storage LNG melalui proyek revitalisasi tank LNG di Arun di mana ada potensi captive tenant untuk menampung LNG.

Upaya maksimal dan intensif juga terus dilakukan PGN terkait dengan pemenuhan kontrak penjualan LNG yang dilaksanakan Perseroan dengan sejumlah pihak. 

“Tantangan menjadi peluang yang kuat. Tahap-tahapnya sudah berjalan dan sudah ada sedikit lampu hijau berkaitan dengan kontrak LNG Trading. Kami berharap dapat memberikan hasil positif dan kedepannya bisnis ini akan dapat menopang kinerja PGN,” ibuh Arief.